Barangkali obat penyembuhan terbaik adalah semangat untuk cinta. Dan ketika aku bertanya pada diriku sendiri, apakah aku mencintainya? Tubuhku menjawabnya “ya!” dengan bukti-bukti yang kasat mata.
Sekian tahun yang lalu, di masa-masa awal ketika aku mengenal Nana (panggilan sayangku untuk Selviya), saat aku menyadari untuk pertama kalinya hatiku terpaut padanya, aku sudah memiliki sebuah tekad untuk selalu mengantarnya bekerja. Kami kebetulan bekerja di kantor yang sama. Dia tidak memiliki kendaraan sehingga acap kali ketika angkot tak didapat, nebeng pada teman adalah alternatif baginya. Dan aku melihat fakta itu sebagai peluang untuk makin dekat dengannya.
Menawarkan diri menjadi “tukang ojek” pribadi padanya adalah satu dari serangkaian kebodohanku yang manis di saat itu. Kenangan yang mengulumkan senyum.
Namun, ah! Kemujuran tidak berpihak padaku. Aku mengalami kecelakaan jatuh dari motorku, hingga patah tulang. Clavicula Dextra adalah nama tulang yang menyangga pundak dan lengan kanan, letaknya di bawah leher sebelah kanan. Tanpa tulang itu, kita tak bisa mengangkat pundak kanan dan lengan kita akan terkulai. Sungguh celaka bagiku, tulang itulah yang patah. Bagaimana aku bisa mengendarai kendaraan jika tangan kananku tak berfungsi. Bagaimana aku bisa menjadi “tukang ojek pribadi” bagi Nana? Aku putus asa, patah tulang butuh penyembuhan lama, dan selama itu pasti sudah ada teman kantor kami yang lebih dulu menyerobot peluang menjadi “tukang ojek pribadi” Nana. Baca lebih lanjut